Menghitung pH Larutan Garam - Bagian 2

Card image

Pupuk ZA (Zwavelzuur Ammonium)
Nama lain: Amonium Sulfat ((NH4)2SO4)
Termasuk kelompok garam AK + BL


Beberapa model soal menghitung pH larutan garam berdasarkan larutannya

  1. Menghitung pH campuran garam dengan air (larutan garam). Contoh: Tentukan pH 100 mL larutan garam CH3COONa 0,1 M jika diketahui Ka CH3COOH = 10—5
  2. Langkah penyelesaian:
    a. Tentukan sifat larutan dengan melihat jenis garam
    b. Gunakan rumus yang sesuai

  3. Menghitung pH campuran asam dengan basa. Contoh: Tentukan pH larutan yang dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan HCl 0,1 M dengan 50 mL larutan NH4OH 0,1 M jika diketahui Kb NH4OH = 10—5
  4. Langkah penyelesaian:
    a. Tuliskan persamaan reaksi setara reaksi kimia tersebut
    b. Jika belum diketahui maka hitunglah jumlah mol zat yang bereaksi dan hasil reaksinya. Ingat jumlah zat-zat tersebut harus sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi kimianya. (Lihat kembali rumus menghitung jumlah mol dan perbandingan koefisien reaksi).
    c. Hitung jumlah mol zat yang tersisa yaitu jumlah mol zat yang ada saat reaksi kimianya sudah berhenti, dan perhatikanlah campuran akan merupakan campuran garam dengan air saja (sistem hidrolisis) jika semua jumlah zat pereaksinya habis.
    d. Jika merupakan sistem hidrolisis garam, hitunglah koensentrasi garamnya menggunakan rumus molaritas. Dan ingatlah jika volume campuran adalah jumlah total larutan asam dan basa yang dicampurkan.

    Agar lebih paham, yuks langsung praktekkan... Menghitung pH Campuran Asam - Basa (Hidrolisis Garam) berikut:

Petunjuk: Salin dan lengkapilah langkah pembahasan soal berikut

Tentukanlah pH campuran 400 mL larutan HCl 0,15 M dengan 200 mL larutan NH4OH 0,3 M (Kb= 10–5)
(Ingatlah HCl adalah asam kuat, dan NH4OH adalah basa lemah)

Pembahasan:

Langkah 1. Menuliskan persamaan reaksi setara

HCl (aq) + NH4OH (aq)  →  NH4Cl (aq) + H2O (l)

langkah 2. Menghitung jumlah mol zat yang terlibat

Reaksi HCl (aq) + NH4OH (aq) NH4Cl (aq) + H2O (l)
Data v = 0,4 L
M = 0,15 M
v = 0,2 L
M = 0,3 M
Jumlah mol semula ...... (a) ...... (b)
Jumlah mol bereaksi (c) ...... ...... ...... ......
Jumlah mol tersisa (d) ...... ...... ...... ......

Langkah 3. Campuran tersebut akan menjadi sistem hidrolisis jika jumlah mol pereaksinya habis. Mengapa? Hal tersebut dikarenakan zat yang ada adalah garam dan air saja atau dengan kata lain adalah larutan garam

Reaksi HCl (aq) + NH4OH (aq) NH4Cl (aq) + H2O (l)
Molaritas (M) habis habis ada ada

Langkah 4. Jika campurannya merupakan sistem hidrolisis, lanjutkan dengan menghitung molaritas garamnya, sebagaimana berikut: (langkah berikutnya dilakukan jika sistemnya adalah sistem hidrolisis garam)

Volume larutan adalah = volume total yaitu = .......... L (e), sehingga Molaritas zat menjadi:
Reaksi HCl (aq) + NH4OH (aq) NH4Cl (aq) + H2O (l)
Molaritas (M) = mol/L (f) habis habis ...... ......

Senyawa garamnya adalah .............. , sehingga termasuk jenis garam (pilih salah satu) (AK+BK, AK+BL, AL+BK, AL+BL) dan bersifat (pilih salah satu) (asam, basa, netral) serta sebagai ion sisa asam/basa lemah pada senyawa garam tersebut adalah ................
Berdasarkan perhitungan sebelumnya diketahui konsentrasi garamnya adalah ........ M


Langkah 5. Menghitung pH larutan garam tersebut, guakan rumus hidrolisis garam yang sudah kalian pelajari. Ingatlah jika sifat larutan asam, maka yang dicari adalah [H+]-nya, sebaliknya jika sifat larutan adalah basa maka yang dicari adalah [OH]-nya
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


Keterangan:
(a) dan (b) : gunakanlah rumus molaritas
(c) : gunakanlah rumus perbandingan koefisien reaksi untuk menghitung jumlah mol zat yang terlibat dengan lebih dahulu memisalkan salah satu pereaksinya habis, sehingga jumlah mol zat lainnya dihitung dari jumlah mol zat tersebut menggunakan perbandingan koefisien reaksi
(d) : dihitung dari jumlah mol semula yang dikurangi jumlah mol yang bereaksi
(e) : jumlahkan saja volume total campuran
(f) : gunakanlah rumus molaritas


(Semoga Bermanfaat - Ahmad Fata)

Post a Comment

Terimakasih telah berkenan memberikan komentar pada artikel ini

Lebih baru Lebih lama