Tujuan
- Mengidentifikasi prosedur dan perhitungan titrasi asam basa
- Menghitung konsentrasi larutan yang tak diketahui berdasartan data titrasi
Titrasi Asam Basa Sekilas
- Titrasi asam basa adalah cara untuk menentukan konsentrasi suatu larutan yang tidak diketahui menggunakan larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya.
- Dasar titrasi asam basa adalah reaksi penetralan (netralisasi) yaitu:
- Untuk melakukan prosedur titrasi asam basa umumnya menggunakan alat yang disebut buret.
- Beberapa istilah penting dalam titrasi asam basa yaitu titran, titrat, titik ekuivalen dan titik akhir titrasi
- Titran adalah zat yang digunakan untuk menitrasi, biasanya titran dimasukkan ke dalam buret.
- Titrat adalah zat yang dititrasi, dan biasanya dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer. Ke dalam titrat akan ditambahkan beberapa tetes larutan indikator sebagai penanda perubahan pH larutan (atau yang berarti proses titrasinya sudah selesai)
- Titik ekuivalen secara sederhana adalah saat jumlah mol asam ekuivalen dengan jumlah mol basa. Ekuivalen adalah perbandingannya sama seperti perbandingan koefisien reaksi setara reaksi tersebut. Perhatikan contoh berikut:
- Titik akhir titrasi adalah saat larutan indikator berubah warna sebagai tanda jika titrasi sudah selesai dan harus dihentikan. Pada saat memilih larutan indikator yang akan digunakan, maka kita harus memperkirakan pH larutan saat titrasi berakhir. hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kesalahan pengukuran data.
Asam + Basa → Garam + Air
1H2SO4 (aq) + 2NaOH (aq) → Na2SO4 (aq) + 2H2O (l)
Perbandingan koefisien reaksi H2SO4 : NaOH adalah:
1 : 2
maka disebut keadaan ekuivalen
jika perbandingan jumlah mol H2SO4 : NaOH adalah
0,5 mol : 1 mol atau 3 mol : 6 mol dsb.
Perhatikan! perbandingannya 1 : 2 bukan?
Perhitungan Titrasi Asam Basa
- Perhitungan titrasi asam basa
V1 N1 = V2 N2
N : Normalitas = n . M
(n : valensi) sehingga rumus di atas dapat ditulis sbb:
V1 n1 M1 = V2 n2 M2
Kurva Titrasi Asam Basa
- Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
- Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat
- Titrasi Basa lemah dengan Asam Kuat
pH pada saat titik ekuivalen tercapai adalah 7. Contoh jenis titrasi ini adalah titrasi HCl dengan NaOH
pH pada saat ekuivalen adalah lebih besar (>) 7. Contoh: titrasi asam asetat (CH3COOH) dengan NaOH.
pH pada saat ekuivalen adalah kurang dari (<) 7. Contoh: titrasi amoniumhidroksida (NH4OH) dengan HCl
Soal dan Pembahasan
Untuk menentukan kadar asam cuka (CH3COOH) perdagangan, diambil 10 mL larutan asam cuka, kemudian diencerkan sampai volume 50 mL. Dari hasil pengenceran diambil 5 mL, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M, ternyata volumenya 20 mL. Hitunglah konsentrasi asam cuka perdagangan tersebut!
Titrasi
Perhatikan warna untuk ruas CH3COOH dan NaOH
V1 n1 M1 = V2 n2 M2
5 mL . 1. M1 = 20 mL . 1 . 0,1 M
M1 = 2 / 5 M = 0,4 M
Pengenceran
Menurut soal, 10 mL cuka diencerkan hingga 50 mL yang mana larutan encer ini kemudian dititrasi. Dari perhitungan pada bagian titrasi di atas, kita dapatkan konsentrasi cuka encernya adalah sebesar 0,4 M
Perhatikan warna untuk ruas sebelum diencerkan dan setelah diencerkan. Adapun rumus pengenceran lihat di SINI
V1 M1 = V2 M2
10 mL . M1 = 50 mL . 0,4 M
M1 = 20/10 M = 2 M
إرسال تعليق
Terimakasih telah berkenan memberikan komentar pada artikel ini